Gema Takbir Idul Fitri 1445 H di Masjid Al Akbar Surabaya, Pj. Gubernur Adhy Ajak Pererat Tali Silaturahmi dengan Saling Memaafkan


Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka gelaran Gema Takbir Idul Fitri 1445 H di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Selasa (9/4) malam

MERAHPUTIH I SURABAYA - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka gelaran Gema Takbir Idul Fitri 1445 H di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Selasa (9/4) malam. 

Pembukaan Gema Takbir Idul Fitri 1445 H ditandai dengan pemukulan 9 bedug oleh Pj. Gubernur Adhy, Wakil Ketua DPRD Prov Jatim Anwar Sadad, Pj. Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono dan Gubernur Jatim Periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa.

Kemudian, secara bergiliran Tim Rampak Bedug TNI Polri, Tim Rampak Bedug Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Grahadi dan Tim Rampak Bedug Remaja Masjid (Remas) Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya menunjukan aksinya. 

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Adhy mengatakan bahwa untuk menyambut Idul Fitri yang dipastikan jatuh pada Rabu (10/4) besok, seluruh masyarakat harus menggelorakan semangat untuk memperat tali silaturahmi.

“Mempererat tali silaturahmi dan juga memberikan maaf dengan sesama atas berbagai perbedaan. Dan inilah waktunya saling memaafkan,” ucapnya. 

Tidak hanya itu, Adhy juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling memaafkan dan bermuhasabah atas kesalahan yang telah dilakukan baik sengaja maupun tidak.

“Saya yakin usai pesta demokrasi banyak perbedaan di antara kita. Mari kita berjabat tangan, mari kita introspeksi, dan mari kita lepaskan semua persoalan yang ada di dalam hati kita untuk menjadi suci serta meraih kemenangan,” katanya.

Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy juga menyampaikan rasa syukurnya atas kondusifitas Jawa Timur yang tetap terjaga dengan baik saat pesta demokrasi berlangsung beberapa waktu lalu.

“Banyak yang memprediksi bahwa akan terjadi banyak potensi konflik. Alhamdulillah, segala proses pesta demokrasi di Jatim berlangsung dengan baik, lancar, aman dan kondusif tanpa persoalan yang berarti,” tuturnya.

“Tentunya kondusifitas itu juga didukung semua pihak termasuk dari Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya,” ucapnya menambahkan.

Kondusifitas lainnya, lanjut Adhy, juga terbukti dengan tingkat inflasi Jatim yang tetap terjaga pada +/- 2,5 persen. Bahkan, potensi lonjakan harga selama Bulan Ramadan ini dapat dijaga. Kenaikan yang ada tidak signifikan terjadi.

“Selama Bulan Ramadan kita dihantui dengan melonjaknya harga bahan pokok. Alhamdulillh hingga saat ini bahan pokok bagi masyarakat masih tersedia dengan harga terjangkau. Ini juga menunjukan sistem pemerintahan, keamanan dan sistem ekonomi berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Sementara terkait arus mudik dan arus balik lebaran, Pj. Gubernur Adhy memastikan bahwa seluruhnya terkendali dan lancar. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, tercatat angka kecelakaan turun hingga 45 persen. Serta tidak terlihat adanya antrean baik di tol, terminal dan pelabuhan.

Namun, sambung Adhy, yang patut dijadikan atensi ialah H+1 dan H+2 lebaran utamanya di beberapa tempat wisata yang selalu jadi tujuan utama masyarakat untuk berlibur.

“Malang, Batu dan Bromo pasti akan terjadi kemacetan. Kami sudah ada strateginya. Juga kita harus berhati-hati kaitan musim penghujan. Meskipun intensitasnya semakin berkurang dari puncaknya, namun tadi malam di Pasuruan dan Banyuwangi masih terjadi musibah banjir,” katanya.

“Alhamdulillah saat ini sudah surut dan kita sudah lalukan intervensi. Mudah-mudahan tidak mengurangi kebahagiaan masyarakat menyambut Idul Ftiri,” tambahnya.

Di akhir, Pj. Gubernur Adhy mengucapkan Selamat Idul Fitri kepada seluruh masyarakat Jatim. 

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, izinkan kami mengucapkan dengan pantun. Bolehlah berkunjung ke asrama putri, siapa tahu bertemu calon pengantin. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin,” tandasnya. (red)