Pelepasan Brigade Alsintan Oleh Mentan RI, Pj. Gubernur Adhy Sebut Bantuan Alsintan Bentuk Komitmen Tingkatkan Produksi Pertanian di Daerah


Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada upacara pelepasan Brigade Alsintan dalam rangka perluasan areal tanam dan peningkatan produksi pertanian di Merauke dari Koarmada II Surabaya, Selasa (14/5).

MERAHPUTIH I SURABAYA - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada upacara pelepasan Brigade Alsintan dalam rangka perluasan areal tanam dan peningkatan produksi pertanian di Merauke dari Koarmada II Surabaya, Selasa (14/5).

Pelepasan alsintan secara simbolis ditandai dengan pelepasan tali jangkar. Bantuan alsintan yang kali ini diberikan berupa traktor roda 4 sebanyak 52 unit, _combine harvester_ sebanyak 10 unit, dan _transplanter_ sejumlah 10 unit. Sejumlah bantuan tersebut akan diangkut dengan menggunakan KRI Soeharso menuju Merauke. 

Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) adalah bentuk komitmen dari pemerintah untuk meningkatkan produksi pertanian di daerah. Diketahui, baru-baru ini, Kementan juga memberikan bantuan alsintan untuk Jawa Timur.

"Saya bersama Forkopimda Jatim mendampingi Pak Menteri melakukan kunker di Jawa Timur melepas bantuan alsintan menuju Merauke. Tentunya ini bantuan alsintan yang diberikan Pak Menteri adalah bentuk komitmen pemerintah pusat untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah-daerah di Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya Jawa Timur juga telah menerima bantuan bantuan alsintan benih jagung hibrida dan benih padi inbrida dari Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada Apel Siaga Alat dan Mesin Pertanian di lapangan Kodam V/Brawijaya Surabaya, satu bulan yang lalu.

Total bantuan yang diterima berupa benih jagung hibrida sejumlah 1.301.265 kg dan benih padi inbrida sejumlah 6.150.000 kg senilai Rp 161.715.900.000,-. Selain itu juga diterima bantuan sebanyak 3.700 Unit Pompa Air dan DAM Parit senilai 124.223.000.000.

"Dengan pompanisasi kami ingin bisa sama-sama menjamin atas bantuan 3.700 pompa air bisa meningkatkan hasil produksi padi kita nantinya," kata Adhy.

Pj. Gubernur Jatim menambahkan, beberapa sawah di Jawa Timur adalah jenis sawah tadah hujan dimana proses pengairannya bergantung pada tingkat curah hujan. Oleh sebab itu, bantuan alsintan yang diterima Jawa Timur sangat membantu sekali untuk meningkatkan produktivitas petani.

"Beberapa sawah statusnya adalah sawah tadah hujan oleh karena itu kalau ada bantuan pompa itu sangat luar biasa sangat membantu," ungkap dia.

Bantuan alsintan dari Menteri Pertanian RI ini, tambah Pj. Gubernur Adhy, diterimakan melalui TNI. Sehingga kontrol penyalurannya ada dalam koordinasi dengan TNI, baik Pangdam, Danrem dan Dandim di masing-masing daerah.

"Biarkan sistem yang sudah dibangun oleh menteri pertanian, kami percaya bahwa dengan dilakukan koordinasi oleh TNI Pangdam, Danrem dan Dandim untuk melaksanakan dibawah koordinasi dengan jadwal yang ditentukan oleh petani," katanya.

Penyaluran bantuan dan distribusinya dilakukan berdasarkan kebutuhan petani oleh TNI ingin akan membawa dampak positif bagi petani dan mampu meningkatkan produktivitas petani di daerah.

"Saya kira ini akan bisa mendapatkan hasil dua kali lipat dari minimal satu kali panen menjadi dua kali panen sukur-sukur bisa tiga kali panen," harapnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa menghadapi tekanan elnino maka harus dilakukan antisipasi resiko kelaparan, mitigasi resiko kelangkaan pangan. Salah satunya dengan ekstensifikasi atau pembukaan lahan baru di beberapa pulau salah satunya di Papua khusus di Merauke.

"Merauke nanti menjadi lumbung pangan Indonesia jadi kalau ada kekurangan pangan di satu provinsi nanti dari Merauke ini kita suplai dari Merauke, Luas yang kita tanam dalam waktu dekat satu dua tahun itu satu juta hektar," ujarnya.

Mentan Amran menyampaikan saat ini tengah melakukan transformasi pertanian dari tradisional menjadi modern. Artinya semua menggunakan teknologi tinggi tujuannya untuk menekan biaya sampai 50 persen, meningkatkan produktivitas, meningkatkan indeks pertanaman kemudian meningkatkan kesejahteraan petani dan menarik generasi milenial dan generasi Z untuk mau bertani.

"Pada gilirannya generasi milenial dan generasi z sebagai bonus demografi Indonesia ada 60 persen ini mau bertani karena ini menguntungkan, kata kuncinya adalah bagaimana sektor pertanian ini nanti menguntungkan sehingga generasi milenial dan generasi z mau bertani," katanya.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan peninjauan _display_ Alsintan dan inspeksi Alsintan di dalam KRI Soeharso oleh Menteri Pertanian RI yang didampingi Wakasal, Pj. Gubernur Jatim dan Forkompimda Jatim. (red)