Sedekah Oksigen, Langkah Nyata Pasuruan Lestarikan Lingkungan
Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis Pada acara bertajuk Program Konservasi Hutan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Bhakti Pekerjaan Umum (PU) ke-79, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya, dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan
MERAHPUTIH I PASURUAN - Dalam upaya melestarikan lingkungan hidup, Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis, mengajak masyarakat untuk aktif berkontribusi dengan bersedekah oksigen. Salah satu bentuknya adalah dengan menanam pohon, baik di lingkungan tempat tinggal maupun di area konservasi. Hal ini tercermin dalam kegiatan yang berlangsung pada Selasa (3/12/2024) di Jendela Langit, Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen.
Pada acara bertajuk Program Konservasi Hutan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Bhakti Pekerjaan Umum (PU) ke-79, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Cipta Karya, dan Tata Ruang Kabupaten Pasuruan bekerja sama dengan Yayasan Cempaka Foundation. Secara simbolis, 50 bibit pohon buah seperti Nangka, Durian, Kopi, Alpukat, Kayu Manis, dan Eucalyptus ditanam di kawasan hutan konservasi.
Pj. Bupati Pasuruan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan awal dari target jangka panjang untuk menanam 1.000 bibit pohon di wilayah tangkapan air, termasuk di Hutan Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, dan Hutan Desa Puspo, Kecamatan Puspo. Selain itu, rencana penanaman 40 ribu bibit Mangga Putar juga tengah dipersiapkan, mengingat Kabupaten Pasuruan dikenal sebagai daerah endemis mangga tersebut.
“Peringatan Hari Bhakti PU tahun ini di Kabupaten Pasuruan kami isi dengan aksi nyata berupa penanaman bibit pohon. Sedekah oksigen ini sangat bermanfaat, apalagi kita akan menanam 40 ribu bibit Mangga Putar yang menjadi ciri khas daerah ini,” ujar Nurkholis.
Selain untuk meningkatkan tutupan lahan di kawasan hulu sungai, penanaman pohon ini juga bertujuan untuk memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat, terutama petani lokal, melalui hasil panen buah di masa depan.
Bibit-bibit yang telah ditanam akan dikelola oleh Kelompok Tani Desa setempat. Untuk memastikan keberhasilannya, pertumbuhan pohon akan dipantau melalui aplikasi digital “BumiBaik” yang dikembangkan oleh Yayasan Cempaka Foundation. Aplikasi ini memungkinkan pemantauan secara daring terhadap kondisi dan perkembangan pohon yang ditanam, sehingga keberlangsungan program dapat terjaga dengan baik.
Melalui kolaborasi ini, Kabupaten Pasuruan berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekaligus mendukung ekonomi lokal. (red)