Surabaya Siap Sambut Libur Nataru 2024/2025: Dari Pengamanan Hingga Larangan Knalpot Bising
.jpg)
Pemkot Surabaya bersama kepolisian dan instansi terkait, telah mempersiapkan langkah-langkah strategis pengamanan saat libur Nataru 2024/2025.
MERAHPUTIH I SURABAYA - Kota Surabaya yang dikenal dengan semangat kepahlawanannya, kini bersiap menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 dengan langkah-langkah strategis. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama kepolisian dan instansi terkait telah merancang skema pengamanan menyeluruh, mulai dari pengawasan transportasi hingga patroli keamanan di titik-titik strategis.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru, memprediksi lonjakan pemudik yang akan tiba di Surabaya selama libur Nataru ini meningkat hingga 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Berdasarkan data tahun 2023, biasanya kenaikan sekitar 10-20 persen. Banyak pemudik dari kota besar seperti Jakarta dan Bandung dengan tujuan utama Jawa Timur, khususnya Surabaya," ungkap Tundjung saat berbicara di salah satu stasiun radio Surabaya, Jumat (20/12/2024).
Untuk memastikan keamanan perjalanan, Dishub telah melakukan pengecekan kelaikan kendaraan, terutama di Terminal Tambak Osowilangun.
"Bus yang lolos RAM Check akan diberi stiker sebagai tanda layak operasional," jelas Tundjung. Tak hanya itu, pengemudi kendaraan umum juga menjalani tes urine untuk memastikan mereka fit mengemudi. "Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Organda, dan kepolisian untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan," tambahnya.
Dishub juga akan memberlakukan pembatasan operasional bagi truk bersumbu tiga atau lebih selama periode Nataru. Pembatasan ini berlaku untuk trailer dan tronton, kecuali yang mengangkut bahan pokok. "Tujuannya agar jalan lebih lengang dan perjalanan kendaraan pribadi maupun umum lebih lancar," ujar Tundjung.
Di sisi lain, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser, memastikan pihaknya akan memaksimalkan patroli keamanan di titik keramaian, termasuk tempat ibadah saat malam Natal. "Kami akan mengerahkan personel bersama kepolisian untuk menjaga keamanan gereja," kata Fikser. Selain itu, operasi penertiban Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), seperti pengemis, juga akan digalakkan untuk memastikan ketertiban.
Fikser mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mewajibkan tempat hiburan tutup lebih awal pada malam Natal. "Karaoke dan diskotik wajib tutup pukul 18.00 WIB untuk menghormati umat Kristiani," jelasnya. Namun, pada malam Tahun Baru, tempat hiburan diperbolehkan buka hingga pukul 04.00 WIB dengan syarat ketat, termasuk larangan menerima pengunjung di bawah usia 18 tahun.
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman, menyebutkan bahwa Operasi Lilin akan mendirikan 25 Pos Pengamanan (Pos PAM) dan satu Pos Terpadu di Taman Bungkul. "Pos Terpadu ini akan menjadi pusat operasi dan koordinasi selama masa pengamanan Nataru," jelasnya.
Penyekatan di delapan titik batas kota, seperti Bundaran Waru dan Jembatan Suramadu, juga akan diberlakukan. Namun, Arif menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk menutup akses, melainkan mencegah aktivitas yang mengganggu kenyamanan warga Surabaya.
Mengantisipasi malam pergantian tahun, kepolisian juga akan menindak tegas konvoi kendaraan dan penggunaan knalpot brong. "Konvoi lebih banyak mudharatnya karena mengganggu lalu lintas dan kenyamanan warga. Knalpot bising juga menjadi fokus kami," tegas Arif.
Dengan persiapan matang dari berbagai pihak, Surabaya siap menyambut libur Nataru dengan aman, nyaman, dan tertib. Warga pun diimbau untuk ikut menjaga suasana kondusif selama perayaan berlangsung. (red)