Desa Tangguh Bencana di Pasuruan: Saat Warga dan Pemerintah Bersatu Hadapi Banjir
.jpeg)
Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis turun langsung meninjau dapur umum di Balai Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/1/2025)
MERAHPUTIH I PASURUAN - Suasana hangat terasa di Balai Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Kamis (16/1/2025). Aroma masakan dari dapur umum menyebar ke segala penjuru. Di tengah suasana darurat akibat banjir yang melanda, warga Desa Cangkringmalang dan Kedungringin menunjukkan kekompakan luar biasa.
Sejak air mulai menggenangi wilayah Kecamatan Beji dan Gempol pada Rabu malam, kedua desa ini langsung bergerak cepat. Pemerintah desa, bersama warga, membangun dapur umum demi memastikan kebutuhan pangan warga terdampak terpenuhi.
Di Balai Desa Cangkringmalang, aktivitas begitu ramai. Ibu-ibu desa sibuk membungkus nasi dengan lauk sederhana berupa tempe, tahu, dan mi goreng. Dalam sehari, sekitar 2.000 bungkus nasi didistribusikan ke 13 dusun terdampak. Kepala Desa Cangkringmalang, Gufron, menjelaskan bahwa dapur umum ini dibangun untuk melayani 7.500 kepala keluarga yang membutuhkan bantuan darurat.
“Dapur umum kami dirikan di halaman Balai Desa agar distribusi makanan lebih mudah. Ini bentuk kepedulian kami kepada warga,” ujar Gufron sambil tersenyum.
Di Desa Kedungringin, situasinya serupa. Dapur umum berdiri di depan rumah Kepala Desa Rizky Wahyuni. Dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter di beberapa titik, para warga Dusun Gersikan bahu-membahu memastikan ribuan nasi bungkus siap disalurkan.
“Yang penting warga tidak kelaparan. Nasi bungkus menjadi prioritas kami, sambil menunggu bantuan dari Pemkab Pasuruan tiba,” kata Rizky dengan penuh semangat.
Pemerintah Kabupaten Pasuruan pun memberikan apresiasi tinggi. Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis, turun langsung meninjau dapur umum di kedua desa. Bukan sekadar memantau, Nurkholis juga turut membantu membungkus nasi bersama warga, membuktikan bahwa solidaritas menjadi kunci utama menghadapi bencana.
“Ini adalah bukti nyata kekompakan antara pemerintah desa dan warga. Saya angkat topi untuk semangat gotong royong mereka. Terima kasih sudah mendampingi warga di saat sulit seperti ini,” ujar Nurkholis dengan penuh rasa syukur.
Banjir memang menjadi ujian berat, tetapi Desa Cangkringmalang dan Kedungringin membuktikan bahwa kolaborasi dan kepedulian bisa menjadi solusi. Di tengah kesulitan, kebersamaan menjadi cahaya yang tak pernah padam. (red)