Kemenkes dan Muslimat NU Perkuat Sinergi untuk Edukasi Kesehatan Preventif


Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa dalam Sidang Pleno XIII Muslimat NU di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (14/2/2025)

MERAHPUTIH I SURABAYA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggandeng Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit dibandingkan pengobatan. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam Kongres XVIII Muslimat NU, Jumat (14/5/2025).

Menkes Budi menekankan bahwa peran ibu dalam keluarga sangat vital dalam menjaga kesehatan anggota keluarganya. “Muslimat NU memiliki peran besar dalam edukasi kesehatan, terutama karena para ibu secara alami menjalankan tugas ini dengan sepenuh hati,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa menjaga kesehatan masyarakat agar tetap bugar lebih penting daripada harus mengobati mereka yang sudah jatuh sakit.

Sementara itu, Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menuturkan bahwa Muslimat NU telah lama berkontribusi dalam layanan kesehatan melalui Yayasan Kesejahteraan Muslimat (YKM). Saat ini, YKM mengelola 111 fasilitas kesehatan yang terdiri dari rumah sakit, klinik utama, klinik pratama, serta pusat layanan hemodialisis.

“Sejak Kongres tahun 1953, Muslimat NU telah aktif di sektor kesehatan. Rumah Sakit Siti Hajar yang berawal dari Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) menjadi salah satu bukti nyata. Bahkan, awal tahun ini kami baru saja meresmikan RSIA Sayang Ibu Muslimat NU di Kota Tasikmalaya,” ungkap Khofifah.

Selain layanan medis, Muslimat NU juga gencar dalam program edukasi kesehatan masyarakat. Salah satu fokus utamanya adalah Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta kampanye imunisasi yang didukung oleh berbagai mitra, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dengan sinergi ini, Kemenkes dan Muslimat NU berharap dapat semakin memperkuat upaya preventif dalam sektor kesehatan, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. (red)