Ganjar Pranowo Hadiri Konsolidasi PDIP Jatim Pemenangan Pilpres 2024

Calon presiden PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menghadiri konsolidasi PDIP Jatim dalam rangka pemenangan Pilpres 2024 di Hotel Shangri-La, Surabaya, Sabtu (6/5).
MERAHPUTIH I SUTRABAYA - Calon presiden PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menghadiri konsolidasi PDIP Jatim dalam rangka pemenangan Pilpres 2024 di Hotel Shangri-La, Surabaya, Sabtu (6/5).
Lebih dari 1.700 pengurus PDI Perjuangan se-Jatim berkonsolidasi, mulai dari tingkat DPD Provinsi Jatim, DPC (kabupaten/kota), PAC (kecamatan), hingga organisasi sayap partai se-Jatim. Hadir pula sedikitnya 25 wali kota, bupati, wakil wali kota, dan wakil bupati se-Jatim yang merupakan kader PDIP.
Kehadiran Ganjar disambut gegap gempita oleh ribuan pengurus PDIP se-Jatim yang hadir. Teriakan “Ganjar Presiden” menggema. Ganjar sempat berkeliling ke beberapa sudut ruangan untuk menyalami para pengurus PDIP
Ganjar tak menyangka kunjungan pertamanya ke Surabaya sebagai capres akan mendapatkan reaksi luar biasa dari kader dan simpatisan PDIP maupun masyarakat kota Pahlawan.
“Saya menyampaikan terima kasih ternyata konsolidasinya luar biasa di luar yang saya duga. Ternyata antusias dari seluruh kepengurusan dahsyat dan mereka merasa mendapatkan energi karena kita bersama-sama datang untuk memenangkan pemilihan. Baik legislatif dan tentu saja Pilpres,” ucap Ganjar.
Ganjar menyebutkan, setelah konsolidasi ini maka PDIP segera menyiapkan langkah dan strategi pemenangan pemilu 2024 hingga tingkat desa di Jatim.
“Nanti kita akan siapkan yang lebih besar lagi. Saya menyampaikan terima kasih kepada DPD PDIP Jatim yang sudah memulai untuk pertama kali dari seluruh Indonesia,” kata Ganjar.
Dalam konsolidasi di Surabaya itu, Ganjar membeberkan strategi pemenangan suara di Jatim. Ia yakin mendapat hasil maksimal usai melihat suara PDIP yang merata di sejumlah daerah di Jatim.
Dirinya mewaspadai wilayah Tapal Kuda sebagai basis PKB. Meliputi Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasurun, Situbondo, dan Probolinggo. Karena, daerah ini merupakan basis Nahdlatul Ulama (NU) yang dipegang oleh Pondok Pesantren KH Hasan Genggong, Paiton dan Ponpes Sidogiri. Sementara Bondowoso sendiri juga merupakan daerah jaringan Habaib.
"Kita kumpulkan peta pemenangan PDIP yang dulu sampai sekarang Pileg dua kali kita seperti apa coba seperti apa nanti kita koreksi," kata Ganjar.
Hasil analisis potensi lumbung suara tersebut berkaca pada perolehan PDIP dengan capres Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu.
"Kita coba petakan, ketika saya masuk ke sana, saya pasti akan kulonuwun dengan panjenengan semuanya," lanjutnya.
Sementara untuk wilayah Mataraman, Ganjar melihat suara PDIP masih menguasai. Meski wilayah ini mayoritas santri, namun bagian Barat didominasi nasionalis.
"Santri dan Marhaennya sama. Ketemu. Kalau bagian timur ini kulturnya nasionalis religius. Meskipun nasionalismenya dominan, namun ada pesantren besar Tambak Beras, Denanyar, Ploso, Rejoso, Kediri," tandasnya.
Saat ditanya soal Cawapres, Ganjar mengaku masih belum menentukan pendampingnya. Ia menyebut hal itu masih dalam pertimbangan oleh PDI-Perjuangan sekaligus koalisi partai lain.
"Sedang dibicarakan oleh partai dan antara partai. Biarkan berproses dulu," ungkap Ganjar.
Ganjar tidak spesifik menyatakan sosok cawapres yang dia harapkan mendampinginya di Pilpres 2024. Namun, dia ingin ada kesamaan visi.
"Yang satu visi (Cawapres pendampingnya)," ujarnya.
Saat ini pihaknya masih fokus menyusun langkah untuk menyukseskan dan mewujudkan kemenangan Pilpres 2024.
Langkah tersebut, salah satunya mengirimkan kader-kader terbaik untuk merapatkan dan menyolidkan para relawan di seluruh daerah-daerah Indonesia.
"Kepada DPD PDI Perjuangan Jatim yang sudah memulai untuk pertama dari seluruh indonesia dan beberapa DPD lain sudah siap dan sudah menyampaikan ke saya Sulawesi Selatan, Bali, Sumatera Utara, Jawa Barat, dan rasa-rasanya dengan di Jawa Timur ini yang lain akan segera bergerak," pungkasnya. (red)