Lima Parpol Non-Parlemen Gabung Koalisi Khofifah-Emil, Perkuat Barisan di Pilgub Jatim 2024
.jpeg)
Partai Buruh sepakat bergabung dengan koalisi pengusung Khofifah-Emil menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024
MERAHPUTIH I SURABAYA - Lima partai politik (parpol) non-parlemen resmi menyatakan dukungan mereka kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024. Lima parpol tersebut adalah Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Garuda. Dukungan ini diwujudkan dengan penyerahan surat keputusan (SK) B1 KWK kepada Khofifah pada hari ini, Selasa (27/8/2024).
Partai Gelora menjadi parpol pertama yang menyerahkan SK tersebut di kediaman Khofifah yang berlokasi di kawasan Jemursari, Surabaya. Selanjutnya, Partai Buruh menyerahkan SK di Hotel Quest Surabaya, disusul oleh Partai Bulan Bintang yang memberikan SK kepada pasangan Khofifah-Emil di Hotel Movenpick Surabaya. Partai Kebangkitan Nusantara dan Partai Garuda turut memberikan dukungan mereka melalui penyerahan SK pada kesempatan yang sama.
Dengan bergabungnya lima parpol non-parlemen ini, total partai pendukung Khofifah-Emil kini mencapai 14 parpol, meningkat dari sebelumnya sembilan parpol. Tambahan dukungan ini diyakini akan semakin memperkuat posisi Khofifah-Emil dalam memenangkan Pilgub Jatim 2024.
Ketua DPW Partai Gelora Jawa Timur, M. Sirot, menjelaskan bahwa dukungan Partai Gelora kepada Khofifah didasarkan pada komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan rakyat Jawa Timur. Ia menekankan bahwa Khofifah telah berhasil memimpin Jawa Timur dengan gemilang, meneruskan dan memperbaiki kebijakan yang ada, serta mencatat loncatan besar dalam pembangunan ekonomi di provinsi ini.
"Khofifah berhasil menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dengan meneruskan yang sudah ada, memperbaiki yang sebelumnya, dan secara ekonomi, Jawa Timur mengalami loncatan luar biasa. Kami ingin menjadi bagian dari perjuangan memenangkan beliau dan terlibat dalam pembangunan Jawa Timur. Kami akan menggerakkan struktur dan kader di seluruh Jawa Timur untuk mendukung kemenangan Khofifah-Emil," ujar Sirot.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Ketua Exco Partai Buruh Jawa Timur, Jazuli. Menurutnya, Partai Buruh sepakat bergabung dengan koalisi pengusung Khofifah-Emil karena pasangan ini terbukti membuat kebijakan yang berpihak kepada kelompok buruh. Sebagai contoh, Khofifah pernah menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang melebihi ketentuan Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker).
"Bu Khofifah dan Pak Emil sangat layak untuk dipilih kembali. Mereka telah menunjukkan keberpihakan kepada buruh, seperti yang kita lihat pada kenaikan upah yang melebihi ketentuan UU Cipta Kerja. Selain itu, ada juga kebijakan afirmasi pendidikan dan bantuan sosial lainnya," kata Jazuli.
Kebijakan lain yang diapresiasi oleh Partai Buruh adalah penerimaan peserta didik baru melalui jalur afirmasi yang memberikan kuota 5 persen khusus untuk anak buruh, sebuah kebijakan yang hanya ada di Jawa Timur.
Tambahan dukungan dari lima parpol ini diakui oleh Khofifah sebagai pelengkap administratif untuk pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur. Rencananya, pasangan Khofifah-Emil akan mendaftar ke KPU Jatim pada Rabu (28/8/2024) sekitar pukul 08.00 WIB, diiringi dengan Kirab Budaya.
"Ini akan menjadi bagian dari penguatan kelengkapan administrasi. Insyaallah besok kami akan mendaftar ke KPU Jatim. Terima kasih kepada lima partai non-parlemen yang hari ini memberikan mandat kepada kami. Semoga ini menjadi kekuatan untuk membangun sinergi dan meraih kemenangan di Pilgub," ujar Khofifah.
Emil Dardak juga menyampaikan rasa syukurnya atas tambahan dukungan dari lima parpol ini. Menurutnya, dukungan ini akan menjadi suntikan motivasi untuk memenangkan Pilgub dan melanjutkan pembangunan Jawa Timur.
"Tentunya kami merasa bersyukur dan bahagia atas dukungan yang diberikan. Ini menunjukkan kesamaan semangat untuk membangun Jawa Timur secara holistik. Membangun Jawa Timur adalah tentang menyambung hati antara pemerintah dan masyarakat agar dapat menggapai cita-cita bersama untuk memajukan provinsi ini," pungkas Emil Dardak. (red)