Viral Strategi "Saksi Ngantuk" di Pilkada Jatim: Kontroversi CTM Picu Reaksi Dokter dan Publik


dr. Makhyan Jibril, seorang praktisi kesehatan

MERAHPUTIH I SURABAYA - Jagat maya Jawa Timur dihebohkan oleh sebuah video yang menyita perhatian di TikTok. Video yang diunggah akun @kangbejojember tersebut menampilkan pernyataan mengejutkan dari seseorang bernama Jovita, yang disebut sebagai Komisioner Panwascam di Kecamatan Sumberbaru, Jember. Dalam video berdurasi 6 menit itu, Jovita memberikan arahan kontroversial terkait manipulasi suara Pilkada Jatim 2024.

Pada menit ke-4, detik ke-25, Jovita menyebutkan strategi mencampurkan obat CTM (Chlorpheniramine Maleat) ke dalam minuman saksi Paslon 02. Tujuannya, membuat mereka mengantuk dan kehilangan konsentrasi selama proses penghitungan suara. Tidak hanya itu, Jovita juga menyarankan pendekatan ramah agar para saksi tidak curiga.

"Berpura-pura saja ramah. Tanya kabarnya, buat mereka nyaman, lalu berikan minuman yang sudah dicampur CTM," ujarnya dalam video yang kini viral.

Menanggapi hal ini, dr. Makhyan Jibril, seorang praktisi kesehatan, mengecam keras tindakan tersebut. 

"Penyalahgunaan CTM seperti ini sangat berbahaya. Efek kantuk yang ditimbulkan bisa mengganggu fungsi kognitif seseorang. Ini jelas melanggar etika dan hukum," tegasnya.

Dr. Jibril menjelaskan bahwa CTM adalah obat antihistamin yang biasa digunakan untuk mengatasi alergi. Efek sampingnya memang menyebabkan kantuk, tetapi penggunaannya harus dalam pengawasan medis.

"Apalagi dalam konteks seperti ini, efeknya bukan hanya merugikan individu, tetapi juga mencederai proses demokrasi," tambahnya.

Kasus ini memicu reaksi luas dari publik, yang mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengambil langkah tegas. Tidak sedikit yang khawatir bahwa praktik semacam ini dapat mencoreng integritas Pilkada Jatim 2024.

"Kasus ini adalah ujian bagi Bawaslu untuk membuktikan komitmennya menjaga demokrasi. Penyelidikan menyeluruh sangat penting agar tidak ada lagi celah untuk manipulasi serupa," lanjut dr. Jibril.

Di media sosial, netizen ramai-ramai mengecam tindakan tersebut. Tagar #DemokrasiTanpaCurang dan #StopManipulasiPilkada menjadi trending, menunjukkan keresahan masyarakat terhadap kemungkinan kecurangan di Pilkada.

Sementara itu, pihak terkait masih belum memberikan tanggapan resmi. Publik kini menantikan perkembangan lebih lanjut, berharap agar integritas demokrasi tetap terjaga dan tindakan tidak etis semacam ini tidak terulang lagi.

Dengan situasi yang semakin memanas, Pilkada Jatim 2024 tidak hanya menjadi ajang politik, tetapi juga ujian bagi kejujuran dan moralitas bangsa. (red)