Pengembangan Pariwisata Jawa Timur: Kolaborasi Disbudpar dan DPD RI untuk Masa Depan Berkelanjutan


Anggota DPD RI Lia Istifhama dan Kepala Disbudpar Jawa Timur, Evy Afianasari pada pertemuan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.

MERAHPUTIH I SURABAYA -  Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Lia Istifhama, memberikan dukungan penuh terhadap inovasi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur dalam mengembangkan potensi pariwisata. Dalam kunjungannya ke Kantor Disbudpar di Jalan Wisata Menanggal, Kota Surabaya, Senin (6/1), Lia mengapresiasi langkah strategis yang diambil untuk mengoptimalkan penggunaan lahan milik pemerintah provinsi.

Salah satu program unggulan yang menjadi perhatian adalah pengembangan Taman Krida Budaya Malang. Lokasi ini direncanakan menjadi destinasi wisata baru yang memadukan unsur kuliner dan budaya. Ning Lia, sapaan akrab Lia Istifhama, menilai langkah tersebut tidak hanya akan memperkaya daya tarik wisata, tetapi juga menciptakan ruang yang layak bagi para pedagang kaki lima (PKL).

“PKL selama ini sering dianggap sebelah mata, bahkan menghadapi risiko digusur. Dengan konsep ini, mereka akan mendapatkan tempat layak yang sekaligus menjadi bagian dari daya tarik wisata,” ujar Ning Lia.

Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan pihak ketiga menjadi kunci sukses pengembangan ini. Selain berdampak positif pada sektor ekonomi, program ini diyakini akan menciptakan lapangan kerja baru dan melibatkan masyarakat lokal secara aktif.

Ning Lia menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pengembangan pariwisata. Menurutnya, selain memberikan manfaat ekonomi, program ini juga harus mampu melestarikan budaya lokal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. 

“Dengan langkah-langkah ini, saya optimis Jawa Timur akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata kuliner dan budaya yang tidak hanya menarik, tetapi juga berkelanjutan,” tegas Ning Lia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Disbudpar Jawa Timur, Evy Afianasari, menjelaskan bahwa pengembangan Taman Krida Budaya Malang akan fokus pada wisata kuliner dengan pendekatan budaya yang khas. Elemen budaya lokal, seperti pertunjukan seni tradisional dan Festival Panji, akan menjadi daya tarik utama.

“Kami ingin mengemas pengalaman wisata kuliner yang berbeda, di mana pengunjung tidak hanya menikmati makanan lezat, tetapi juga mendapatkan pengalaman budaya yang otentik,” kata Evy.

Evy juga menambahkan bahwa ruang bagi PKL akan diorganisir dengan baik untuk memberikan kenyamanan bagi penjual dan pengunjung. Lokasi yang tertata ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan PKL sekaligus menciptakan suasana yang menarik bagi wisatawan.

Salah satu elemen utama dalam pengembangan ini adalah Festival Panji, yang akan menjadi acara tahunan ikonik di Taman Krida Budaya. Festival ini menampilkan berbagai seni tradisional, seperti tari topeng panji, musik gamelan, dan pameran seni rupa. Wisatawan juga akan disuguhkan dengan cerita-cerita rakyat yang mengakar dalam budaya Jawa Timur.

“Festival Panji akan menjadi simbol keberagaman dan kekayaan budaya Jawa Timur. Acara ini diharapkan menjadi magnet bagi wisatawan, baik lokal maupun internasional,” tambah Evy.

Untuk memastikan keberhasilan program ini, Disbudpar menggandeng berbagai pihak, termasuk biro perjalanan wisata dan mitra strategis lainnya. Mereka akan membantu mempromosikan destinasi baru ini melalui paket wisata yang menghubungkan Taman Krida Budaya dengan tempat-tempat menarik lainnya di Malang dan sekitarnya.

“Kami tidak hanya ingin menciptakan tempat wisata yang indah, tetapi juga ekosistem yang mendukung keberlanjutan ekonomi dan budaya di kawasan ini,” pungkas Evy.

Langkah progresif ini menjadi bukti komitmen Jawa Timur untuk mengembangkan sektor pariwisata yang inklusif, melibatkan berbagai elemen masyarakat, dan tetap menjaga kelestarian budaya lokal. (red)