Program MBG Segera Dimulai, Lima Sekolah di Surabaya Jadi Percontohan
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) siap meluncurkan program Makan Bergizi Gratis
MERAHPUTIH I SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) siap meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai Senin, 13 Januari 2025. Program ini merupakan inisiatif pemerintah pusat yang dirancang untuk meningkatkan asupan gizi pelajar, dengan tahap awal penerapannya menyasar lima sekolah di Kecamatan Wonocolo.
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan bahwa lima sekolah percontohan ini telah ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Sekolah tersebut meliputi PAUD Yasporbi, SD Taquma, SMPN 13, SMAN 10, dan SMK PGRI 1 Surabaya, dengan total 3.151 siswa.
“Penunjukan lima sekolah ini berdasarkan hasil kajian BGN. Ke depan, jumlah sekolah yang terlibat akan terus bertambah seiring perkembangan program,” kata Yusuf, Jumat (10/1/2025).
Yusuf menegaskan, seluruh teknis pelaksanaan, termasuk menu makanan dan distribusinya, diatur langsung oleh BGN. “Dispendik Surabaya hanya bertugas memastikan kesiapan sekolah sebagai penerima manfaat. Mulai dari menu hingga pengiriman makanan, semua ditangani oleh BGN,” jelasnya.
Untuk mendukung kelancaran program, Dispendik telah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mencakup edukasi pelajar tentang pentingnya doa sebelum makan, menjaga kebersihan tangan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Hal-hal ini merupakan kelanjutan dari uji coba MBG yang pernah dilakukan sebelumnya. Edukasi ini penting agar siswa terbiasa menjaga kebersihan dan disiplin,” tambahnya.
Yusuf memastikan, jadwal pelaksanaan MBG telah disesuaikan agar tidak mengganggu aktivitas belajar-mengajar. Misalnya, PAUD akan mendapatkan makanan lebih pagi, sementara SD dan SMP menyesuaikan dengan waktu istirahat mereka.
“Pola waktu seperti ini dirancang agar program berjalan efektif dan tidak menghambat proses pembelajaran,” terangnya.
Uniknya, program ini juga memperhatikan pengelolaan makanan yang tidak habis dimakan oleh siswa. “Jika ada makanan yang tersisa, siswa cukup meletakkannya kembali di tempatnya. Tim BGN yang akan mengelola sisa makanan tersebut,” pungkas Yusuf.
Dengan program MBG ini, Pemkot Surabaya berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas gizi pelajar, sekaligus mendukung terciptanya generasi yang lebih sehat dan cerdas. (red)