Peluncuran Sistem Data Regsosek di Jakarta: Langkah Maju Menuju Indonesia Emas 2045


peluncuran Sistem Data Registrasi Sosial Ekonomi yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta Pusat, Kamis (20/6).

MERAHPUTIH I JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menghadiri acara peluncuran Sistem Data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) RI di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).

Peluncuran sistem data Regsosek ini ditandai dengan penekanan tombol secara simbolis oleh Menteri PPN/Bappenas RI Suharso Monoarfa bersama perwakilan berbagai kementerian dan lembaga terkait, termasuk Plt. Kepala Badan Pusat Statistik RI dan Direktur BPJS Ketenagakerjaan.

Regsosek merupakan data sosial ekonomi terpadu seluruh penduduk Indonesia, dipadupadankan dengan data dari seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Sistem ini dirancang untuk mendukung perencanaan dan penganggaran berbasis bukti yang akurat. Pelaksanaan hak akses dilakukan melalui sistem SEPAKAT yang dikelola oleh sekretariat bersama, dengan perlindungan data pribadi sesuai UU 27 Tahun 2022.

Dalam kesempatan ini, hak akses pemanfaatan data Regsosek diberikan secara simbolis oleh Menteri Suharso Monoarfa kepada Pj. Gubernur Adhy dan beberapa perwakilan kementerian, lembaga, gubernur, dan bupati yang telah mengajukan permohonan akses ke Kementerian PPN/Bappenas RI.

Pj. Gubernur Adhy menyambut antusias peluncuran Regsosek. "Saya berharap data terpadu ini berdampak positif pada proses pembangunan, khususnya di Jawa Timur, serta membantu mewujudkan Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Adhy menambahkan, Regsosek akan membantu optimalisasi perencanaan pembangunan di daerah maupun nasional, dituangkan dalam program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang tepat sasaran.

"Sesuai UU No. 25 Tahun 2024, perencanaan pembangunan harus berdasarkan data akurat dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya.

Adhy juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Regsosek menyediakan analisis dan rekomendasi program yang memudahkan pengambilan keputusan cepat dan akurat," tambahnya.

Pj. Gubernur Adhy juga melaporkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang positif, dengan kinerja triwulan I 2024 tumbuh 4,81 persen (yoy). Sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian menjadi penyumbang utama.

Investasi di Jawa Timur pada triwulan I 2024 mencapai Rp36,2 triliun, meningkat 20,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Penurunan angka kemiskinan ekstrem juga menjadi pencapaian penting, dengan angka kemiskinan ekstrem turun drastis dari 4,4 persen pada 2020 menjadi 0,82 persen pada Maret 2023.

Menteri Suharso Monoarfa dalam pidatonya menyatakan bahwa peluncuran Regsosek merupakan bagian dari reformasi perlindungan sosial yang diharapkan dapat memperbaiki basis data penerima manfaat atas belanja sosial yang dialokasikan pada APBN, serta membantu mengatasi kemiskinan ekstrem.

"Tahun 2025 akan menjadi awal dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 20 tahun kedua menuju Indonesia Emas 2045, yang akan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," tandas Suharso.

Peluncuran sistem Regsosek menandai langkah penting dalam meningkatkan efisiensi perencanaan pembangunan di Indonesia, dengan harapan mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045. (red)