Gowes Hari Santri. Pj Bupati Nurkholis Enjoy Sarungan
Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Nurkholis saat gowes Santri dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional tahun 2024pada Minggu (20/10/2024)
MERAHPUTIH I PASURUAN - Dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional tahun 2024, Pimpinan Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar kegiatan Gowes Santri pada Minggu (20/10/2024) pagi. Acara ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dan disambut dengan antusiasme tinggi.
Hadir dalam kegiatan tersebut Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan Nurkholis, Sekretaris Daerah Yudha Triwidya Sasongko, Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan KH Imrom Mutamakkin, serta sejumlah pejabat lainnya. Peserta gowes terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), perwakilan dari pondok pesantren, hingga warga sekitar.
Gus Nasikh, salah satu panitia penyelenggara, menjelaskan bahwa Gowes Santri kali ini juga merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan yang ke-1095.
"Peserta akan menempuh jarak 12 kilometer dengan start dan finish di lokasi yang sama. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara PCNU, DPRD, dan Dispora Kabupaten Pasuruan," ungkapnya.
Setelah menyelesaikan rute gowes, peserta diajak untuk mengikuti aksi donor darah yang dilaksanakan di tempat yang sama. Gus Nasikh menyebut banyak peserta yang bersemangat mendonorkan darah mereka untuk kemanusiaan.
"Kami berterima kasih kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan yang telah mendukung acara ini dengan peralatan dan petugas yang lengkap," tambahnya.
Pj Bupati Pasuruan, Nurkholis, menyatakan bahwa puncak peringatan Hari Santri Nasional akan diadakan pada Selasa (22/10/2024) mendatang, dengan Pemkab Pasuruan menggelar upacara khusus.
"Yang unik, para pejabat Pemkab akan mengenakan baju muslim yang dibuat dari kain sarung. Ini untuk menunjukkan bahwa sarung bukan hanya simbol keseharian di pesantren, tetapi juga dapat meningkatkan martabat budaya kita," ujarnya.
Kegiatan Gowes Santri ini diharapkan dapat mempererat kebersamaan dan semangat nasionalisme dalam bingkai keagamaan, terutama di kalangan santri dan masyarakat Pasuruan. (red)