Jawa Tengah Fokus Menjadi Penumpu Pangan dan Industri Nasional 2025-2045
ekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno saat membuka rangkaian peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-79 Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Politeknik PU Semarang, Senin (2/12/2024).
MERAHPUTIH I SEMARANG - Jawa Tengah menegaskan ambisinya untuk menjadi penumpu utama pangan dan industri nasional pada 2025 dan 2045. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan visi tersebut saat membuka rangkaian peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-79 Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Politeknik PU Semarang, Senin (2/12/2024).
“Hari ini kami membuka rangkaian kegiatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-79, dengan pameran dan talkshow sebagai bagian dari upaya mewujudkan Jawa Tengah sebagai penumpu pangan dan industri nasional. Semua ini tentu tidak lepas dari penguatan infrastruktur,” ujar Sumarno.
Sumarno menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan pemerintah kabupaten/kota untuk mencapai tujuan tersebut. “Jawa Tengah tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi dengan berbagai pihak adalah kunci,” jelasnya.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Rencana Tata Ruang. Peraturan ini menjadi pondasi utama dalam pengembangan infrastruktur yang mendukung Jawa Tengah sebagai penumpu pangan dan industri nasional.
“Diskusi dalam talkshow ini diharapkan dapat memperkuat visi kami agar pengembangan pangan dan industri dapat berjalan seimbang dengan pelestarian lingkungan,” tambah Sumarno.
Menurut Sumarno, pengelolaan tata ruang yang baik menjadi dasar utama untuk memastikan keberlanjutan pembangunan. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga lahan pertanian yang dilindungi serta menghadapi tantangan ketersediaan air.
“Kami meminta pemerintah kabupaten/kota untuk berperan aktif dalam menjaga lahan pertanian dan menyelesaikan problem ketersediaan air,” tegasnya.
Dalam acara tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan sertifikasi kepada 15 pengembang atau developer. Langkah ini menjadi yang pertama di Indonesia.
“Sertifikasi ini bertujuan agar para pengembang bekerja secara profesional dan memenuhi standar yang ditetapkan. Kami berharap tidak ada lagi pengembang yang mengabaikan aspek lingkungan,” ungkap Sumarno.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Diseprakim) Provinsi Jawa Tengah, Arief Djatmiko, menambahkan bahwa rangkaian peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-79 diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk talkshow bertema Kolaborasi untuk Membangun Infrastruktur untuk Indonesia Emas 2045.
“Kami juga menyelenggarakan kegiatan sosial seperti donor darah, lomba foto, dan pameran infrastruktur yang berlangsung dari 2 hingga 4 Desember 2024 dengan 36 stan,” jelas Arief.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Jawa Tengah optimis menjadi motor penggerak pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. (red)