Pesona Tumpengan Durian di Desa Kronto: Meriahkan Tradisi Syukur Petani Pasuruan

Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis hadir pada Tumpengan Durian, sebuah tradisi tahunan yang menjadi simbol rasa syukur atas melimpahnya panen durian lokal.
MERAHPUTIH I PASURUAN - Di tengah sejuknya udara pegunungan Kecamatan Lumbang, ribuan masyarakat tampak tumpah ruah memadati Desa Kronto, Kabupaten Pasuruan, pada Senin (28/1/2025). Mereka hadir untuk menyaksikan kemeriahan Tumpengan Durian, sebuah tradisi tahunan yang menjadi simbol rasa syukur atas melimpahnya panen durian lokal.
Acara ini dibuka dengan penuh khidmat oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis, yang memukul gong sebagai tanda dimulainya festival. Didampingi Sekretaris Daerah Yudha Triwidya Sasongko, Camat Lumbang Bambang Suhartono, dan Kepala Desa Kronto Sodin, momen pembukaan ini menjadi titik awal pesta rakyat yang meriah.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Nurkholis menekankan pentingnya menjaga kualitas durian lokal yang sudah menjadi andalan Kecamatan Lumbang. "Dari total 1,8 juta pohon durian yang dibudidayakan di Kabupaten Pasuruan, hampir 60 persen ada di Lumbang. Ini adalah tanggung jawab besar bagi kita semua untuk menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen," ucapnya dengan penuh semangat.
Tak hanya sekadar perayaan, Tumpengan Durian juga menjadi ajang promosi durian lokal. Beragam jenis durian unggulan seperti si Kasmin, si Laron, hingga varietas terkenal seperti Musang King berjajar rapi di sepanjang jalan desa. Aroma durian yang harum menggoda semakin membuat pengunjung antusias berburu buah favorit mereka.
Salah satu daya tarik utama adalah gunungan durian setinggi sembilan meter yang menjadi ikon acara ini. Setelah prosesi simbolis, pengunjung bersorak gembira saat sesi rebutan gunungan dimulai. "Rasanya seperti perebutan berkah," kata Siti, seorang pengunjung dari Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, sambil membawa durian hasil rebutannya.
Selain kemeriahan, acara ini juga diisi dengan pesan-pesan penting. Pj. Bupati Nurkholis berharap Tumpengan Durian dapat menjadi agenda tetap tahunan, bahkan berpotensi menjadi event wisata andalan Kabupaten Pasuruan. "Jika dikelola dengan lebih kreatif dan terorganisir, festival ini dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara," ujarnya.
Wakil Bupati terpilih, Shobih Asrori atau akrab disapa Gus Shobih, turut memberikan apresiasinya. Ia memuji kekompakan warga Desa Kronto yang berhasil menyelenggarakan acara ini dengan meriah. "Maturnuwun atas dukungan semua pihak. Kebersamaan inilah yang membuat acara seperti ini sukses besar," ungkapnya.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Pasuruan juga terus berupaya mendukung pengembangan komoditas durian. Berbagai program, mulai dari pelatihan teknis pengendalian hama hingga pemberian bibit unggul bersertifikat, rutin dilakukan untuk meningkatkan hasil panen. Bahkan, varietas durian lokal unggulan didaftarkan ke Kementerian Pertanian RI untuk mendapatkan pengakuan nasional.
Bagi para pengunjung, perjalanan menuju Desa Kronto yang cukup menantang karena jalanan menanjak khas pegunungan tidak mengurangi semangat mereka. Sensasi menikmati durian lokal berkualitas dan keramaian festival menjadi pengalaman tak terlupakan.
"Ini seperti wisata rasa dan budaya sekaligus," ujar Agus, seorang wisatawan asal Surabaya, yang terpikat oleh legitnya durian si Mrico.
Dengan berakhirnya acara ini, satu pesan tersirat mengemuka: semangat tradisi dan sinergi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk melestarikan warisan lokal sekaligus meningkatkan potensi daerah. (red)