Khidmat dan Penuh Berkah: Kongres XVIII Muslimat NU Gelar Santunan 1.000 Anak Yatim

Rangkaian Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) semakin terasa bermakna dengan digelarnya Khotmil Quran, doa bersama, serta santunan bagi 1.000 anak yatim di Jatim Expo, Selasa (11/2/2025).
MERAHPUTIH I SURABAYA – Rangkaian Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) semakin terasa bermakna dengan digelarnya Khotmil Quran, doa bersama, serta santunan bagi 1.000 anak yatim di Jatim Expo, Selasa (11/2/2025). Acara ini menjadi wujud nyata kepedulian dan kasih sayang terhadap anak-anak yatim, sekaligus harapan memperoleh keberkahan dari Allah SWT.
Kegiatan ini semakin istimewa dengan kehadiran Syeikh Syahawi, ulama besar dari Mesir, yang memberikan tausiyah dan doa bersama. Selain itu, turut hadir Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, H.E. Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, yang didampingi sejumlah penasihat menteri dari bidang ekonomi, perdagangan, dan kesehatan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi Muslimat NU dalam setiap agenda besar.
"Setiap ada kegiatan besar, tradisi Muslimat NU selalu mengawali dengan santunan anak yatim. Hari ini adalah jadwal asli sebelum ada perubahan jadwal pembukaan oleh Presiden Prabowo," ujar Khofifah.
Ia juga menekankan betapa besar manfaat dan pahala dalam menyantuni anak yatim, sebagaimana telah diperintahkan oleh Allah SWT.
"Di sini hadir ulama besar dari Mesir, Syeikh Syahawi. Semoga anak-anakku semua menjadi anak yang saleh dan salehah, serta ilmunya bermanfaat dan penuh berkah," lanjutnya.
Khofifah juga menyampaikan apresiasi kepada Dubes Malaysia yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia berharap anak-anak yatim yang hadir dapat menuntut ilmu setinggi mungkin dan kelak menjadi sosok yang berkontribusi bagi bangsa.
"Mudah-mudahan dari sini lahir calon guru besar, duta besar, dan diplomat yang akan membawa Indonesia ke masa depan lebih gemilang," harapnya.
Dalam tausiyahnya, Syeikh Syahawi menekankan pentingnya menjaga hak-hak anak yatim. Ia mengingatkan bahwa menyantuni dan merawat anak yatim adalah kewajiban setiap muslim.
"Berikanlah kepada anak yatim hak-hak mereka. Jangan sampai ada yang merampas atau menzalimi mereka, karena barang siapa yang memakan hak anak yatim dengan zalim, sesungguhnya ia telah memasukkan api neraka ke dalam perutnya," tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa di hari akhir nanti, orang-orang yang mengurus anak yatim akan berada dekat dengan Rasulullah.
"Rasulullah bersabda, 'Aku dan orang-orang yang mengurus anak yatim kedudukannya seperti jari telunjuk dan tengah yang berdekatan'," ungkapnya.
Ia pun mengingatkan agar anak yatim diperlakukan dengan penuh kasih sayang dan tidak didzalimi, karena Allah akan memberikan pahala besar bagi siapa pun yang menjaga mereka dengan baik.
Selain acara santunan anak yatim, Kongres XVIII Muslimat NU juga mengagendakan pleno pengarahan kongres di Asrama Haji. Ketua Umum PBNU dijadwalkan hadir untuk memberikan pengarahan kepada para peserta.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Muslimat NU tidak hanya aktif dalam dakwah dan pemberdayaan perempuan, tetapi juga berkomitmen dalam aksi sosial yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat. (red)