Langkah Tangguh Menuju Gemilang: Kisah Wisuda ke-130 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., saat berfoto bersama para wisudawan Wisuda ke-130 untuk Program Sarjana, Magister, dan Doktor Semester Gasal 2024–2025, Minggu (23/2)
MERAHPUTIH I SURABAYA - Di bawah langit Surabaya yang cerah, suasana di Lapangan Timur Kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya tampak berbeda pada akhir pekan ini. Ribuan wajah penuh haru dan bangga berkumpul untuk merayakan momen yang telah lama dinantikan Wisuda ke-130 Untag Surabaya, di hari kedua Minggu (23/2)
Dengan tema "Tangguh Patriotku, Gemilang Indonesiaku," sebanyak 1.520 mahasiswa dari berbagai jenjang resmi menyandang gelar sarjana, magister, dan doktor. Mereka siap mengabdikan ilmu yang telah diperoleh untuk masyarakat dan bersaing di dunia kerja yang dinamis.
Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA., dalam sambutannya mengisahkan perjalanan panjang para wisudawan. "Di balik setiap toga yang kalian kenakan, terdapat cerita tentang perjuangan, kerja keras, dan keteguhan hati dalam menghadapi berbagai tantangan akademik," ujarnya dengan penuh kebanggaan.
Prof. Mulyanto Nugroho menekankan bahwa kegigihan dan semangat pantang menyerah adalah kunci keberhasilan. "Kami mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan yang telah menyelesaikan studi dengan perjuangan luar biasa. Terima kasih juga kami sampaikan kepada para orang tua yang telah mempercayakan putra-putrinya kepada kami. Di mana pun kalian berada, jadilah patriot yang membanggakan dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa," tambahnya.
Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya (YPTA), J. Subekti, S.H., M.M., turut memberikan pesan inspiratif. Beliau menegaskan bahwa perjalanan akademik yang telah ditempuh dengan dedikasi tinggi kini saatnya diamalkan demi kebaikan masyarakat.
"Kami telah membekali kalian dengan ilmu pengetahuan, termasuk mata kuliah patriotisme yang menjadi ciri khas Kampus Merah Putih. Oleh karena itu, jagalah nama baik almamater di mana pun kalian berada," pesannya dengan penuh harap.
Suasana semakin khidmat ketika Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., menyampaikan harapannya. Beliau berharap para lulusan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk menghadapi dinamika dunia kerja dan berkontribusi bagi bangsa.
"Kalian semua adalah aset yang diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat. Semoga kalian dapat menerapkan nilai-nilai keilmuan dan menjadi lulusan yang berdampak," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Sementara itu, Perwakilan wisudawan, Meininda Rhivent Norhidayah dari Program Sarjana Psikologi, menyampaikan pidato perpisahan yang menyentuh hati. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada keluarga, dosen, dan teman-teman atas dukungan selama menempuh pendidikan. "Untag Surabaya, kami pamit. Semoga dalam perjalanan kami setelah ini, kami selalu kuat dan tangguh dengan ilmu yang telah kami dapatkan," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Pada wisuda hari pertama kemarin, Sabtu (22/2) momen puncak acara ditandai dengan orasi ilmiah dari Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sekaligus Pendiri Rumah Perubahan, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. Dalam paparannya, beliau menyoroti realitas perubahan dunia yang semakin kompleks akibat perkembangan teknologi dan isu lingkungan.
"Kehidupan kini menghadapi tantangan besar—perubahan iklim, peningkatan sampah, hingga disrupsi digital yang mengubah banyak aspek kehidupan. Kekuatan yang paling ditakuti bukan lagi sekadar militer, tetapi teknologi digital. Ini menjadi tantangan nyata bagi kalian sebagai lulusan baru," ungkapnya dengan nada serius.
Prof. Rhenald juga menyinggung fenomena #kaburajadulu yang mencerminkan tantangan besar bagi generasi muda dalam menghadapi ketidakpastian industri dan dunia kerja. Beliau menekankan pentingnya memiliki mental fleksibel untuk bertahan di era yang penuh perubahan. "Industri yang tak pasti menuntut kalian untuk lebih kreatif dan tangguh. Semoga perjalanan kalian setelah ini penuh kesuksesan," pesannya dengan penuh motivasi.
Acara wisuda kali ini juga dimeriahkan dengan penampilan kejutan dari para profesor Untag Surabaya yang membawakan lagu "Jogja Istimewa" di hadapan para wisudawan. Penampilan ini disambut dengan antusiasme dan tepuk tangan meriah, menciptakan momen berkesan yang akan selalu dikenang oleh para lulusan.
Sebagai Kampus Merah Putih yang menjunjung tinggi nilai patriotisme, Untag Surabaya berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan, kreativitas, serta kepedulian sosial. Dengan berbekal ilmu, karakter, dan semangat kebangsaan, para wisudawan diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa. (red)