Skandal Korupsi Pertamina: Dugaan Oplosan BBM Terungkap


Kasus korupsi di lingkungan internal PT Pertamina turut membongkar sejumlah praktik kejahatan besar. Para tersangka korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang diduga mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92 al

MERAHPUTIH I JAKARTA - Kasus dugaan korupsi di tubuh PT Pertamina kembali mencuat dan menyeret sejumlah pihak ke dalam pusaran skandal besar. Penyelidikan terbaru mengungkap adanya praktik manipulasi tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Salah satu temuan yang menggemparkan adalah dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM), di mana Pertalite (RON 90) dicampur dan dijual sebagai Pertamax (RON 92).

Pakar energi menyebut bahwa tindakan ini tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga berpotensi menurunkan kualitas bahan bakar yang digunakan masyarakat. Untuk itu, beberapa cara sederhana bisa digunakan sebagai indikasi awal dalam mengecek kualitas Pertamax yang digunakan, meskipun tidak sepenuhnya akurat.

1. Warna sebagai Indikator
Secara umum, Pertamax asli memiliki warna biru terang. Jika ditemukan perbedaan mencolok dalam warna, misalnya lebih pucat atau memiliki gradasi yang tidak biasa, hal ini bisa menjadi indikasi adanya pencampuran dengan zat lain. Meski demikian, warna bahan bakar bisa berubah akibat faktor pencahayaan atau penyimpanan.

2. Uji dengan Air
Salah satu metode yang kerap digunakan adalah dengan mencampurkan beberapa tetes Pertamax ke dalam air. BBM asli seharusnya tidak bercampur dengan air dan akan tetap terpisah. Jika cairan tersebut berubah warna atau bercampur dengan air, kemungkinan besar sudah mengalami modifikasi. Namun, efektivitas metode ini masih diperdebatkan karena beberapa aditif tertentu bisa menyebabkan variasi hasil.

3. Aroma sebagai Petunjuk
Pertamax asli memiliki bau yang khas. Jika bau yang tercium terasa lebih menyengat atau berbeda dari biasanya, hal ini bisa menjadi indikasi adanya campuran zat lain. Namun, uji bau ini bersifat subjektif dan bergantung pada pengalaman individu serta kondisi penyimpanan bahan bakar.

Temuan ini semakin memperkuat urgensi pengawasan ketat terhadap distribusi BBM di Indonesia. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan melaporkan jika menemukan indikasi adanya perbedaan kualitas bahan bakar yang mereka gunakan. Sementara itu, pihak berwenang terus mendalami kasus ini guna mengungkap seluruh pihak yang terlibat dalam skandal yang mengguncang industri energi nasional.