Persebaya Tanpa Ardi Idrus, PSIS Dihantui Masalah Internal: Duel Sarat Strategi di GBT


Punggawa Bajol Ijo saat menjalani sesi latihan (Persebaya)

MERAHPUTIH I SURABAYA - Persebaya Surabaya bakal menghadapi ujian berat saat menjamu PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. Laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Rabu (12/3/2025) pukul 20.30 WIB ini menjadi krusial bagi kedua tim, meski masing-masing membawa tantangan tersendiri.

Kabar kurang menyenangkan datang dari kubu Persebaya. Bek kiri andalan mereka, Ardi Idrus, dipastikan absen akibat akumulasi kartu kuning. Pemain berusia 32 tahun itu sudah mengantongi empat kartu kuning dari 23 pertandingan, sehingga harus menepi dalam laga penting ini.

Pelatih Persebaya, Paul Munster, mengonfirmasi bahwa dirinya harus mencari solusi terbaik untuk mengisi kekosongan di lini pertahanan.

“Kami akan melakukan rotasi karena Ardi terkena akumulasi. Tapi secara keseluruhan, tim berada dalam kondisi yang baik,” ujar Munster dalam sesi konferensi pers.

Kendati kehilangan Ardi, kabar baiknya datang dari kembalinya Toni Firmansyah. Gelandang muda yang juga bagian dari Timnas U-20 ini sudah bisa dimainkan setelah menjalani sanksi akumulasi kartu kuning.

Selain itu, Persebaya masih harus menunggu perkembangan kondisi Malik Risaldi dan Kadek Raditya yang masih dalam tahap pemulihan cedera. Kemungkinan besar, keduanya belum bisa tampil menghadapi PSIS.

“Keberadaan Toni tentu menjadi tambahan yang bagus bagi kami. Dia punya peran penting di lini tengah,” tambah Munster.

Dengan situasi tersebut, Munster mengisyaratkan perubahan strategi dalam pertandingan nanti. Menurutnya, setiap tim memiliki karakteristik berbeda yang membutuhkan pendekatan taktis tersendiri.

“Kami menyusun strategi khusus untuk PSIS. Setiap lawan berbeda, jadi kami tidak bisa memakai pola yang sama di setiap pertandingan. Yang terpenting, kami harus terus meraih kemenangan,” tegasnya.

Persebaya saat ini menempati peringkat ketiga klasemen sementara dengan koleksi 47 poin dari 26 pertandingan. Mereka terpaut tujuh poin dari pemuncak klasemen, Persib Bandung, sehingga kemenangan atas PSIS menjadi harga mati jika ingin tetap bersaing dalam perburuan gelar juara.

Di sisi lain, PSIS Semarang datang ke Surabaya dengan kondisi yang kurang ideal. Pelatih Gilbert Agius tak menampik bahwa timnya tengah diterpa masalah internal yang cukup mengganggu stabilitas permainan.

“Semua klub pasti memiliki masalah, entah itu kecil atau besar. Kami tidak terkecuali. Bahkan tim-tim besar di dunia pun mengalami situasi serupa,” ungkap Agius.

Meski demikian, Agius menegaskan bahwa timnya tidak boleh menjadikan masalah tersebut sebagai alasan untuk tampil di bawah standar. Ia ingin anak asuhnya tetap profesional dan fokus di lapangan.

“Setiap masalah pasti berpengaruh, tetapi itu bukan satu-satunya faktor penentu. Kami harus tetap bertanggung jawab dan memberikan yang terbaik saat bertanding,” lanjutnya.

PSIS tengah berusaha keluar dari tren buruk setelah serangkaian hasil negatif yang membuat mereka tercecer di peringkat ke-14 klasemen sementara. Tim berjuluk Mahesa Jenar itu baru mengumpulkan 23 poin dari 25 laga, hanya unggul satu angka dari Semen Padang yang berada di zona degradasi.

Menghadapi Persebaya, PSIS memiliki tekad untuk mencuri poin demi memperbaiki posisi di klasemen.

“Kami datang ke Surabaya dengan persiapan yang sama seperti laga-laga sebelumnya. Tidak ada perbedaan. Kami punya niat dan ambisi besar untuk membawa pulang poin,” tegas Agius.

Pertemuan antara Persebaya dan PSIS ini diprediksi berlangsung sengit. Kedua tim memiliki kepentingan yang besar untuk meraih kemenangan. Bagi Persebaya, tiga poin akan menjaga asa mereka dalam perebutan gelar juara, sementara PSIS butuh hasil positif demi menghindari ancaman degradasi.

Absennya Ardi Idrus mungkin bisa menjadi celah yang ingin dimanfaatkan PSIS. Namun, kembalinya Toni Firmansyah juga akan memberi suntikan tenaga tambahan bagi Bajul Ijo. Di sisi lain, PSIS harus menghadapi tekanan mental akibat masalah internal yang mereka hadapi.

Mampukah Persebaya mempertahankan tren positif mereka, atau justru PSIS yang bangkit dari keterpurukan? Jawabannya akan tersaji di Stadion Gelora Bung Tomo pada Rabu malam nanti. (red)