Gubernur Khofifah Dorong BUMDesa Jatim Jadi Pilar Ketahanan Pangan


Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara kick-off Program dan Pelatihan Mitra Klinik BUMDesa Jatim yang digelar KIP Foundation di Surabaya Suites Hotel, Kamis (13/3).

 

MERAHPURIH I SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi desa. Hal ini ia sampaikan saat menjadi keynote speaker dalam acara kick-off Program dan Pelatihan Mitra Klinik BUMDesa Jatim yang digelar KIP Foundation di Surabaya Suites Hotel, Kamis (13/3).

Dalam acara bertema “Penguatan Desa Produktif Berbasis BUMDesa sebagai Pilar Ketahanan Pangan untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)”, Khofifah menekankan bahwa BUMDesa harus berperan aktif dalam program prioritas nasional, termasuk MBG yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.

"BUMDesa bukan sekadar pilar ketahanan pangan, tapi juga kedaulatan pangan. Ini kunci utama dalam membangun kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat," ujar Khofifah.

Ia menambahkan, ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tetapi juga kualitas dan aksesibilitas. Oleh karena itu, BUMDesa harus menguatkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan agar mampu menjadi motor penggerak ekonomi desa.

Khofifah juga mengapresiasi sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas dalam mengembangkan BUMDesa. Ia menegaskan bahwa Pemprov Jatim telah memberikan stimulan usaha senilai Rp78,96 miliar kepada 940 BUMDesa sejak 2020-2025, serta stimulus Rp53,8 miliar kepada 538 Desa Mandiri.

Saat ini, tercatat ada 6.756 BUMDesa di Jawa Timur dengan 11.251 unit usaha. Keberadaan BUMDesa yang semakin berkembang diharapkan mampu menjadikan Jatim sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis desa.

"Jika desa kuat, negara juga akan kuat. Kita harus memastikan BUMDesa siap menjadi penggerak utama dalam produksi dan distribusi pangan berkualitas," tandasnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, dalam kesempatan ini Khofifah menyerahkan bantuan keuangan masing-masing Rp100 juta kepada 10 desa penerima program.

Kepala Dinas PMD Jatim, Budi Sarwoto, menambahkan bahwa BUMDesa Jatim telah menjalankan berbagai program, termasuk MBG dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Tujuh BUMDesa telah berkontribusi pada MBG, di antaranya dari Jombang, Tulungagung, Malang, dan Banyuwangi.

Sementara itu, perwakilan Sampoerna Untuk Indonesia, Kukuh Dwi Kristanto, menegaskan komitmen mendukung penguatan ekonomi desa. "Program ini diharapkan jadi solusi untuk meningkatkan SDM dan kemandirian ekonomi desa," ujarnya.

Dengan kolaborasi yang solid, diharapkan BUMDesa di Jatim terus berkembang dan menjadi kekuatan utama dalam membangun ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat desa. (red)