UNAIR Gelar Pameran Poster Digital Non-PIMNAS, Fasilitasi Mahasiswa Tampilkan Inovasi


pameran poster digital yang diikuti oleh peserta non-PIMNAS, berlangsung di Gedung Manajemen Kampus MERR-C UNAIR, Jumat (18/10/2024)

MERAHPUTIH I SURABAYA - Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37, turut menggelar rangkaian acara yang melibatkan berbagai pihak. Salah satunya adalah pameran poster digital yang diikuti oleh peserta non-PIMNAS, berlangsung di Gedung Manajemen Kampus MERR-C UNAIR, Jumat (18/10/2024). Acara ini menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menampilkan inovasi mereka meskipun tidak lolos ke PIMNAS.

Pameran ini menampilkan 10 finalis dari 7 bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), yaitu PKM-KI (Karya Inovatif), PKM-K (Kewirausahaan), PKM-PI (Penerapan IPTEK), PKM-PM (Pengabdian Masyarakat), PKM-RE (Riset Eksakta), PKM-KC (Karya Cipta), dan PKM-RSH (Riset Sosial Humaniora).

Koordinator pelaksana, Kustiawan Tri Pursetyo, menyatakan bahwa pameran ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa yang telah lolos pendanaan dari DIKTI namun tidak berhasil sampai ke PIMNAS. Dengan adanya pameran ini, mereka tetap dapat menyampaikan ide dan inovasi mereka kepada para mitra yang berkunjung.

“Sebenarnya tujuan kita adalah untuk memfasilitasi teman-teman yang sudah mendapat pendanaan DIKTI tetapi tidak sampai ke PIMNAS. Dengan pameran ini, mereka tetap bisa menampilkan karya dan inovasi dalam bentuk poster,” jelas Kustiawan.

Pameran poster digital ini merupakan inovasi baru dalam sejarah PIMNAS. Sepanjang 37 tahun penyelenggaraan, ini adalah kali pertama pameran produk non-PIMNAS berupa poster digital digelar bersamaan dengan forum Mitra Bisnis PIMNAS 37.

“Selama 37 tahun PIMNAS, baru kali ini diadakan lomba poster digital, bersamaan dengan forum Mitra Bisnis. Harapannya, ada peluang bagi investor yang melihat poster mahasiswa dan tertarik untuk bekerja sama,” tambah Kustiawan.

Penggunaan layar LED (Light Emitting Diode) dalam pameran ini menambah kesan modern dan efisien. Menurut Kustiawan, penggunaan teknologi ini sejalan dengan era digital saat ini yang semakin berkembang.

“Karena kita sudah masuk era industri 4.0, semuanya beralih ke digital. Penggunaan LED membuat pameran lebih ringkas, tidak makan tempat, dan lebih efisien,” terangnya.

Bagi mahasiswa yang tidak berhasil lolos ke PIMNAS, pameran ini memberikan peluang untuk meraih prestasi di ‘tempat’ lain. Kustiawan berharap karya-karya mahasiswa dapat diakses lebih luas melalui platform digital.

“Harapannya, karya-karya mahasiswa yang masuk sebagai finalis bisa diakses lebih luas, tidak hanya melalui media massa, tapi juga secara digital,” ujarnya.

Penilaian untuk juara poster digital ini akan memilih tiga terbaik dari masing-masing bidang PKM. Selain itu, juga akan ada juara favorit yang ditentukan berdasarkan jumlah like dan penilaian dari wartawan yang diakomodasi oleh PKIP UNAIR.

“Akan ada tiga juara dari masing-masing bidang, serta juara favorit yang dinilai dari jumlah like dan beberapa wartawan,” tutup Kustiawan. (red)