Menteri Agama Nasaruddin Umar: Libur Ramadan Momentum Perbanyak Ibadah dan Penghayatan Keagamaan

Menteri Agama Nasaruddin Umar usai menjadi pembicara di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Senin, 10 Februari 2025.
MERAHPUTIH I SURABAYA – Menteri Agama Nasaruddin Umar mengimbau para siswa madrasah untuk memanfaatkan libur Ramadan dengan memperbanyak kegiatan keagamaan. Hal ini disampaikannya usai menjadi pembicara di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Senin, 10 Februari 2025.
Menurut Nasaruddin, libur di awal dan akhir Ramadan seharusnya tidak disia-siakan, tetapi justru dijadikan momentum bagi siswa untuk memperdalam praktik ibadah secara mandiri di rumah.
"Jangan sampai libur Ramadan terbuang percuma. Ini kesempatan bagi para siswa untuk menghayati nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Selain itu, Kementerian Agama juga akan memperbanyak metode pembelajaran agama berbasis praktikum selama bulan Ramadan.
"Pelajaran agama di sekolah akan lebih banyak mengedepankan praktik dan penghayatan keagamaan agar siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya," tambahnya.
Terkait jadwal libur Ramadan 2025, berdasarkan surat edaran resmi, siswa madrasah akan menjalani libur awal Ramadan pada 27 Februari hingga 5 Maret 2025. Setelah itu, kegiatan belajar di sekolah akan berlangsung dari 6 hingga 25 Maret 2025 dengan penyesuaian jam belajar. Selanjutnya, siswa kembali mendapatkan libur akhir Ramadan pada 26 hingga 28 Maret 2025, yang kemudian dilanjutkan dengan cuti bersama pada 2 hingga 8 April 2025.
Menteri Nasaruddin juga menegaskan bahwa pendidikan agama di madrasah memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa.
"Pondok pesantren memiliki tradisi pembelajaran Ramadan yang kuat, dan pendidikan dasar-menengah pun perlu menyesuaikan. Libur boleh, tapi jangan sampai mengurangi esensi pendidikan keagamaan bagi anak-anak kita," pungkasnya. (red)