Pansaka dan Gerak Bagun Solidaritas Serahkan Bantuan Sembako


CEO Pansaka, Dinar Wahyu Saptian secara simbolis menyerahkan bantuan paket sembako yang diterima Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (18/8). foto : prass

MERAHPUTIH I SURABAYA - PT Pansaka bersama Gerak Bagun Solidaritas Foundation menyerahkan bantuan 10 ribu paket sembako kepada Pemprov Jatim untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan akibat terdampak pandemi Covid-19.

Penyerahan bantuan dilakukan oleh CEO Pansaka, Dinar Wahyu Saptian kepada Gubernu Jatim Khofifah Indar Parawansa di gedung negara Grahadi Surabaya, Rabu (18/8).

“Total bantuan yang kami berikan sebanyak 10 ribu paket sembako. Namun yang tiba di Grahadi baru 3 ribu paket, sedangkan sisanya akan langsung menuju kantor BPBD Jatim. Semoga sedikit bantuan ini akan membantu meringankan beban masyarakat Jatim,” kata Dinar Wahyu.

Pansaka Charity ini, lanjut Dinar Wahyu merupakan bentuk komitmen kami sebagai pengusaha untuk ikut berkontribusi kepada bangsa Indonesia dengan bersama-sama meringankan beban masyarakat.

“Charity ini kami laksanakan di 8 kota besar di Indonesia dengan sumbangan secara keseluruhan lebih dari 55 ribu paket sembako. Kami berharap semoga pandemi covid 19 segera berakhir dan Indonesia bisa pulih kembali, Bismillah Indonesia sehat, Amin,” harap Dinar Wahyu.

Sementara, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo selaku founder Gerak Bangun Solidaritas Foundation juga sempat memberikan pernyataan sambutan via rekaman video disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Bantuan sembako masing masing berisi 3kg beras, 1L minyak goreng, 1 Kg gula pasir, 5 mie instan dan 2 kaleng sarden selanjutnya akan disalurkan oleh Pemprov untuk masyarakat yang membutuhkan.

Ditempat yang sama, Gubernur Jatim Khofifah mengatakan bantuan tersebut akan menjadi bagian dari penguatan sekaligus membantu warga terdampak pandemi.


"Bantuan untuk masyarakat kurang mampu memang diseyogyakan berupa bahan makanan pokok. Jadi untuk Jatim, bahan makanan pokoknya adalah beras. Oleh karena itu, kami menyampaikan  terima kasih atas bantuan 10 ribu paket sembako," tutur Khofifah.

Gubernur Khofifah juga mengatakan, data Badan Pusat Statistik (BPS) per 21 Juli 2021 menyebut bahwa tingkat keparahan dan kedalaman kemiskinan di Jatim paling tipis jika dibandingkan provinsi lainnya di Pulau Jawa. Salah satu faktor penopang adalah bantalan sosial berupa bantuan sembako yang mengalir hingga pedesaan. 

"Itu bisa dilihat dari data BPS per semester I kemarin yang dirilis 21 Juli bahwa di Provinsi se-Jawa ini tingkat keparahan dan kedalaman kemiskinan di Jatim paling tipis," ungkap Khofifah.

Berdasarkan data BPS tersebut, jelas Khofifah, tingkat kemiskinan warga pedesaan di Jatim turun 33.246 orang. Sedangkan tingkat kemiskinan penduduk perkotaan naik 20.000 orang. 

"Sehingga secara kumulatif kemiskinan di Jatim turun 13.246 orang. Setara dengan 0,06 persen," urai Khofifah.  (red)